REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Sebanyak 46 calon haji ONH plus atau nonkuota asal Lombok, NTB, yang telantar sembilan hari di Denpasar, Kamis, akhirnya pulang ke kampung halamannya masing-masing setelah dipastikan batal berangkat.
Sebagian besar dari para calon haji itu ada yang menerima dengan ikhlas mengenai batalnya kepergian mereka ke tanah suci, namun ada juga yang merasa kecewa dan memendam amarahnya.
Kondisi itu tercermin dari raut wajah sebagian jamaah. Ada yang terlihat tidak terlalu risau dengan kenyataan yang harus diterimanya, namun ada juga wajah mereka yang terlihat kesal.
Amarah yang terpancar di wajah mereka dapat diredam setelah beberapa anggota keluarganya datang menjemput.
"Hari ini kami memang mau pulang ke Lombok karena sudah tidak memungkinan lagi berangkat ke tanah suci, sebab sudah tidak ada lagi jadwal penerbangan ke Arab Saudi," kata salah seorang jamaah, sesaat sebelum meninggalkan Hotel Viking, Denpasar.
Dikatakan, keputusan itu diambil oleh dirinya bersama 45 jemaah lainnya setelah melakukan perundingan. Pihaknya menyadari bahwa mereka tidak mungkin berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.
"Kami telah berunding dengan penyelenggara ibadah haji dan semuanya berjalan dengan baik. Mudah-mudahan saja mereka mau mengembalikan uang yang telah disetorkan oleh kami," kata calon yang enggan disebut namanya.
Setelah perundingan tersebut diharapkan tidak ada lagi kerisauan di antara para calon.
Namun ketika ditanyakan mengenai kondisi para keluarga jemaah di Lombok yang tidak menerima dengan kenyataan bahwa anggota keluarganya batal beribadah haji, dia hanya tidak memberikan jawaban secara pasti.
"Mungkin saja benar tentang itu sebab bukan kami saja yang mengalami kejadian seperti ini, masih banyak yang lainnya. Kami hanyalah sebagian kecilnya saja," ujarnya.
Seperti diketahui, sebanyak 46 jemaah calon haji nonkuota asal Lombok, sejak lebih dari sepekan telantar di Denpasar. Mereka gagal berangkat haji sehubungan belum mengantongi visa keberangkatan.
Seharusnya mereka berangkat haji pada Selasa (2/11) lalu, tapi karena ada permasalahan soal visa, mereka harus menunggu visa seperti yang dijanjikan oleh PT Asia Tour dan Dasa Utama. Mereka diinapkan di Hotel Viking di kawasan pusat Kota Denpasar.