REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Saham-saham Amerika Serikat merosot pada Kamis waktu setempat, di tengah spekulasi bahwa Cina akan menaikkan suku bunga dalam upaya mengekang inflasi lebih cepat dari yang diperkirakan dan karena sektor teknologi menerima sebuah pukulan. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 73,94 poin (0,65 persen) menjadi 11.283,10 pada penutupan. Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, turun 5,17 poin (0,42 persen) menjadi 1.213,54 poin dan indeks Nasdaq turun 23,26 poin (0,90 persen) menjadi 2.555,52 di penutupan perdagangan.
Indeks utama tertekan turun oleh berita bahwa Cisco Systems menurunkan prospek pendapatannya pada akhir Rabu, mengirimkan sahamnya jatuh lebih dari 16 persen. "Meskipun hasilnya sejalan, Cisco mengatakan bahwa mereka mengharapkan kenaikan pendapatan tiga sampai lima persen secara tahun-ke-tahun untuk kuartal saat ini," menurut Joseph Hargett dari Schaeffer's Investment Research.
Penurunan itu jauh di bawah ekspektasi analis Wall Street yang telah memperkirakan pertumbuhan 12,9 persen untuk perusahaan berbasis di San Jose, California yang dianggap sebagai salah satu penentu arah untuk pengeluaran sektor teknologi. Riak-riak dari prospek buruk Cisco dirasakan di seluruh sektor, dengan komponen Dow, Hewlett-Packard turun 2,5 persen, Microsoft turun satu persen dan IBM turun 0,8 persen.
Perdagangan juga didominasi oleh berita tentang kenaikan kuat dari perkiraan indeks harga konsumen di Cina, data itu meningkatkan harapan kenaikan suku bunga karena Beijing mengakui kemungkinan inflasi melampai target 2010. Cina pada Kamis mengatakan, harga konsumen naik pada laju tercepat mereka dalam lebih dari dua tahun pada Oktober.
Wakil Gubernur People's Bank of China (bank sentral China) Hu Xiaolian mengatakan bank sentral membayar "perhatian teliti" terhadap inflasi, menambahkan pihaknya akan menggunakan kebijakan moneter untuk melawan inflasi. Dia menolak untuk menguraikan.
Pasar obligasi bervariasi.
Hasil pada obligasi Treasury AS 10-tahun turun menjadi 2,64 persen dari 2,65 persen pada Rabu pagi, sedangkan obligasi 30-tahun naik menjadi 4,33 persen dari 4,25 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah.