REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Anggota DPRD Maluku daerah pemilihan Maluku Tengah, Lutfi Sanaky, menyatakan Des Alwi adalah salah satu tokoh yang pantas diusulkan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional. "Bila waktunya tiba, pemerintah harus memberikan gelar pahlawan nasional kepada almarhum atas jasa-jasanya sebagai tokoh sejarah dan budaya," kata Ketua Fraksi Kebangsaan DPRD Maluku tersebut di Ambon, Jumat (12/11).
Kelahiran Banda Naira, 17 November 1927, Des Alwi Abubakar, menurut Sanaky, dikenal sebagai sosok yang hidup sejak zaman pra kemerdekaan sampai era memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia saat ini.
Des Alwi, katanya, yang memiliki empat orang anak (satu telah meninggal dunia) ditambah lima orang cucu ini dikenal sebagai salah satu tokoh pelaku sejarah dari jaman penjajahan namun pola hidupnya sederhana, ramah dan bersahabat meskipun tergolong orang yang kaya.
"Jasa-jasa almarhum cukup besar sejak zaman orde lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Ia sudah ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dan pernah menjabat sebagai diplomat di Swiss, Filipina dan Hongkong, juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia," katanya.
Sanaky menyatakan, Des Alwi di zaman pemerintahan Presiden Soeharto selama orde baru hingga Presiden Gus Dur, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono juga dihormati sebagai sejarawan. Pola hidupnya patut diteladani oleh segenap masyarakat Maluku maupun Indonesia secara nasional, sehingga wajar kalau beliau harus dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Sebagai anggota DPRD Maluku, kami sangat merasa kehilangan seorang tokoh yang sudah menjadi milik bangsa ini," kata Sanaky.