Sabtu 13 Nov 2010 12:10 WIB

Malaysia Berminat Tambah Panser Pindad

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Panser buatan Pindad
Panser buatan Pindad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengungkapkan Malaysia berminat untuk menambah pembelian panser "Anoa" buatan PT Pindad. Ditemui usai menyematkan Bintang Kehormatan Yudha Dharma Utama kepada Panglima Angkatan Bersenjata Kamboja, di Jakarta, Jumat (12/11), dia mengatakan, permintaan Malaysia itu akan diproses lebih lanjut.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani kontrak pembelian 32 unit panser "Anoa" buatan PT Pindad. "Ini menunjukkan bahwa industri pertahanan nasional kita juga telah mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain. Untuk itu dalam 'Indo Defence' 2010 ini kita fokus pada kerja sama industri pertahanan nasional dengan sejumlah negara, dalam rangka memodernisasi persenjataan TNI," kata Menhan.

Untuk makin memantapkan promosinya, PT Pindad memamerkan produk-produk terbarunya seperti panser APC Anoa V2 6 x 6 yang merupakan versi terbaru dari produksi panser mereka, dalam Pameran Pertahanan "Indo Defence" 2010. APC Anoa V2 6 x 6 atau "armored personal carrier" Anoa V2 6 x 6 sedikit berbeda dengan versi sebelumnya.

Assistant Engineering Manager PT Pindad (Persero), Sukidi Amd, mengungkapkan, Panser ini memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari versi sebelumnya.

Menurut dia, salah satu kelebihannya terletak pada "main hole" yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila tertembak, peluru akan memantul.

Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan. "Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan. Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari dalam," ujar Sukidi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement