REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—-Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah mengeluarkan fatwa agar warga Muhammadiyah wajib menyalurkan seluruh hewan kurban kepada para korban bencana alam, baik di Wasior, Mentawai, maupun Gunung Merapi. Pendapat itu dikemukakan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, usai menjadi khatib dan imam shalat Idul Adha di Tugu Pahlawan, Surabaya, Selasa (16/11).
Din mengatakan bahwa kondisi korban bencana alam sungguh memprihatinkan. Sehingga selayaknya daging kurban bisa disalurkan kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan. “Saya sendiri besok pagi mewakili Muhammadiyah secara simbolis akan menyembelih sebanyak 200 sapi dan 800 kambing kurban di Stadion Maguwoharjo. Semuanya diserahkan kepada pengungsi Merapi,” terang Din.
Lulusan Ponpes Modern Gontor tersebut menyebut jika daging kurban tak langsung diserahkan sekaligus. Melainkan, sambung Din, pendistribusian akan dilakukan oleh lembaga Lazis Muhammadiyah, melalui pemetaan pengungsi agar penerima daging kurban tepat sasaran. “Kami juga akan menyerahkan sapi perah dan sapi untuk penggemukan agar bisa dijadikan unit produktif untuk mengembangkan ekonomi warga. Itu untuk mengganti hewan ternak pengungsi yang mati akibat meletusnya Merapi,” ujar Din.
Terkait perbedaan pelaksanakan Hari Raya Idul Adha antara Muhammadiyah dengan pemerintah, Din mengharap semua pihak tak perlu membesarkan masalah itu. Din menilai selama masih terdapat perbedaan metode penetapan hari raya, maka kosekuensinya akan muncul perbedaan. “Karena ini perbedaan keyakinan keagamaan dalam pendekatan yang tak bisa disatukan maka akan muncul perbedaan hari raya. Jadi tak usah dipersoalkan dan dibesar-besarkan,” jelasnya.