REPUBLIKA.CO.ID,BOGOTA--Angkatan udara dan darat Kolombia menyerang satu pangkalan pemberontak dekat perbatasan dengan Ekuador, menewaskan 14 gerilyawan dalam rangkaian terbaru operasi militer, kata para pejabat militer. Angkatan udara Kolombia terlebih dulu membom kamp itu, kemudian disusul dengan satu serangan oleh pasukan infantri yang diterjunkan dari helikopter, kata para pejabat itu.
Jendral Jairo Antonio Herazo, kepala Komando Gabungan Pasifik dalam satu jumpa pers, Senin mengatakan pasukan darat menemukan 14 mayat gerilyawan dalam operasi dekat kota Ipiales d provinsi Narino, Kolombia tenggara. Ia mengatakan dua orang luka ringan, satu diantaranya seorang warga Ekuador cedera dalam serangan itu dan mendapat pengobatan.
Menteri Pertahanan Rodrigo Rivera mengatakan serangan itu adalah satu pukulan bagi satu kelompok pemberontak yang menyediakan sebagian besar uang untuk pemberontak FARC melalui perdagangan narkoba, dan juga menyita sebuah stasiun radio gelap. Itu adalah yang terbaru dalam serangan serangan militer berskala tinggi terhadap pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) sejak Presiden Juan Manuel Santos memangku jabatan Agustus lalu.
Delapan belas gerilyawan dilaporkan tewas dalam satu serangan 19 September dekat kota perbatasan San Miguel. Dan pada 22 September, komandan militer penting FARC, Jorge Briceno Suarez, yang juga dikenal sebagai Mono Jojoy tewas dalam satu serangan terhadap pangkalan FARC di provinsi Meta tengah.
Serangan terbaru itu terjadi persis sebelum satu pertemuan di Quito pada 19 November antara dua menteri luar negeri dan menteri pertahanan Kolombia dan Ekuador. Hubungan Kolombia dengan Ekuador tegang sejak serangan lintas perbatasan Maret 2008 yang menewaskan orang nomor dua FARC Raul Reyes. Tetapi hubungan itu membaik dibawah Prsiden Santos.
Dalam perkembangan-perkembangan lainnya, empat polisi tewas dan dua cedera dalam satu serangan FARC , Senin di provinsi tenggara Valle de Cauca, kata polisi.