Kamis 18 Nov 2010 01:07 WIB

Pengacara: Tanya Polisi, Bagaimana Gayus bisa ke Bali

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Djibril Muhammad
Gayus HP Tambunan
Gayus HP Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kuasa hukum Gayus Tambunan, Pia Akbar Nasution mempertanyakan kepolisian prihal keluarnya sang klien dari tahanan. Pihak pengacara mengaku terkejut dengan kepergian Gayus ke Bali. Padahal, Gayus menjalani penahanan di rutan Mako Brimob--yang dikenal memiliki penjagaan yang ketat.

"Ini harus dipertanyakan bagaimana dia bisa lolos. Di samping itu, bukan Gayus saja yang keluar tahanan beberapa tahanan lain juga sama," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (17/11).

Pihaknya mengaku tidak tahu menahu terkait prosedur di dalam tahanan. Mereka pun tidak mengetahui siapa sosok Iwan Siswanto, kepala rumah tahanan Mako Brimob. Secara khusus dia mempertanyakan proses lolosnya Gayus hingga tiba ke Bali.

Menurutnya, ini adalah ujian bagi polisi untuk membongkar seluruh misteri yang menyangkut kepergian sang klien ke Bali. "Kini kita serahkan saja pada polisi untuk mengungkap semua ini," tuturnya.

Pia pun mendesak polisi untuk mengungkap alasan sebenarnya kliennya pergi ke Bali. Menurutnya pembuktian itu amat penting untuk memperjelas segala selentingan seputar kepergian Gayus ke Bali. "Polisi harus menyelidiki mengapa tahanan sekaliber Gayus bisa pergi ke Bali," katanya.

Dia mengaku belum berbicara pada Gayus prihal pengakuannya tersebut. Dia beralasan, pengakuan kliennya terjadi seusai sidang, di mana pihak kuasa hukum sudah berpisah dengan Gayus. "Kami belum berbicara kepadanya. Dan Kami kira bukan wewenang kami karena tim kuasa hukum tidak menangani kasus tersebut," katanya.

Pia menegaskan, tim pengacara akan fokus dalam menangani kasus mafia pajak. Namun, sebagai praktisi hukum, dia merasa perlu mendorong polisi untuk mengungkap kasus ini. "Kami mendorong polisi untuk segera mengungkap kasus ini. Perlu diungkap alasan kepergiannya agar semua jelas," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tim kuasa hukum enggan menerka, apakah kepergian Gayus untuk menemui salah satu tokoh politik seperti yang selama ini ramai diberitakan. Dia pun menolak mengaitkan disebutnya grup Bakrie di persidangan pada Senin (15/11) lalu, dengan pengakuan Gayus tentang kepergiannya ke Bali.

"Tidak ada hubungannya mas. Tim pengacara meminta dipanggilnya perwakilan grup Bakrie adalah untuk kepentingan sidang, bukan soal kepergian Gayus ke Bali," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement