REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puluhan orang menggelar aksi protes di depan gerbang Kedutaan Besar Arab Saudi, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Aksi gabungan yang dilakukan massa Migrant Care dan Aliansi Tenaga Kerja Indonesia ini mengecam Pemerintah Arab Saudi atas kekerasan dan penganiayaan pekerja Indonesia, Sumiati oleh majikannya di Madinah, Arab Saudi.
Dalam orasinya, Migrant Care menuntut pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab penuh kepada Sumiati dan ribuan migran asal Indonesia di Arab Saudi yang dianggap mendapatkan perlakuan tidak adil dari majikannya.
"Ini merupakan kejahatan kemanusiaan," teriak Anis Hidayah, koordinator aksi dari Migrant Care. "Kejahatan ini bukan aksi tunggal, pemerintah Arab pun bertanggung jawab karena membiarkan penyiksaan Sumiati terjadi."
Sumiati merupakan TKI legal asal Dompu, Nusa Teggara Barat yang dikirim ke Madinah pada 18 Juli lalu melalui PT Rajana Falam Putri. Oleh majikannya, Khaled Salem Al Khanimi, Sumiati disiksa hingga nyaris lumpuh, bahkan bibir atas Sumiati hilang digunting sang majikan. Kini Sumiati masih dibawah perawatan Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi.
Para pemrotes juga menuntut Pemerintah Indonesia mengakui kegagalannya melindungi pembantu rumah tangga (PRT) migran yag berada di luar negeri. Migrant Care dan LSM lainnya mengajak masyarakat internasional untuk menolak Arab Saudi menjadi anggota Women Committee PBB.
Pemrotes juga menuntut Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia segera merativikasi konvesi PBB pada 1990 tentang perlindungan buruh migran dan anggota keluarganya, selain menandatangani nota kesepakatan kedua negara yang hingga kini belum terjadi.
Dalam aksinya, pemrotes membawa spanduk bertuliskan "Saudi Arabia Penjahat Kemanusiaan", dan "Saudi Arabia Dimana Nuranimu?" Hingga kini tidak ada perwakilan Kedubes Arab Saudi yang datang menemui pemrotes. Puluhan petugas polisi dari Polres Metro Jaktim berjaga mengamankan aksi ini.