Jumat 19 Nov 2010 23:20 WIB

Protes Penganiayaan Sumiati, Kedubes Arab Saudi Dilempari Telur

Rep: C41/ Red: Budi Raharjo
Sumiati
Sumiati

REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta--Aksi lempar telur dan tomat ke dalam komplek Kedutaan Besar Arab Saudi mewarnai protes yang dilakuka puluhan orang dari sejumlah LSM yang mengutuk kekerasan dan penyiksaan yang dialami Sumiati. Para pemrotes mengutuk Pemerintah Arab Saudi yang dianggap membiarkan kasus kekerasan majikan terhadap pekerja asal Indonesia.

Tanpa dicegah petugas polisi maupu Pengamanan Dalam Kedubes yang menjaga aksi protes, pemrotes leluasa meleprakan sejumlah telur dan tomat melewati atas gerbang Kedutaan Arab Saudi. Tidak ada satu pun perwakilan Kedutaan yang menemui pemrotes. Pemrotes berasal dari LSM Migrant Care, Aliasi Tenaga Kerja Indonesia, dan belasan LSM lainnya.

Dalam orasinya, Migrant Care menuntut pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab penuh kepada Sumiati dan ribuan migran asal Indonesia di Arab Saudi yang dianggap mendapatkan perlakuan tidak adil dari majikannya. "Ini merupakan kejahatan kemanusiaan," teriak Anis Hidayah, koordinator aksi dari Migrant Care. "Kejahatan ini bukan aksi tunggal, pemerintah Arab pun bertanggung jawab karena membiarkan penyiksaan Sumiati terjadi."

Sumiati merupakan TKI legal asal Dompu, Nusa Teggara Barat yang dikirim ke Madinah pada 18 Juli lalu melalui PT Rajana Falam Putri. Oleh majikannya, Khaled Salem Al Khanimi, Sumiati disiksa hingga nyaris lumpuh, bahkan bibir atas Sumiti digunting sang majikan. Kini Sumiati masih dibawah perawatan Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi.

Para pemrotes juga menuntut Pemerintah Indonesia mengakui kegagalannya melindungi pembantu rumah tangga (PRT) migran yag berada di luar negeri. Migrant Care dan LSM lainnya mengajak masyarakat internasional untuk menolak Arab Saudi menjadi anggota Women Committee PBB.

Pemrotes juga menuntut Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia segera merativikasi konvesi PBB pada 1990 tentanhg perlindunngan buruh migra dan anggota keluarganya, selain menandatangani nota kesepakatan kedua negara yang hingga kini belum terjadi.

Dari data kekerasan yang dimiliki Migrant Care, pada 2010 saja tercatat terjadi 57 kasus yang terjadi pada TKI di Arab Saudi. Ini merupakan kekerasan kedua tertinggi setelah Malaysia yang mencapai 1.000 kasus pada 2010 ini. Namun Migrant Care meyakini kekerasan terhadap TKi di Arab jauh lebih banyak dari yang terungkap ke media massa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement