Sabtu 20 Nov 2010 02:22 WIB

Survei: 40 Persen Warga AS Anggap Pernikahan tak Penting

Upacara pernikahan Chelsea Clinton dan Marc Mezvinsky (kiri) 31 Juli 2010. Kini, makin banyak warga AS yang percaya bahwa pernikahan sudah usang.
Foto: ap
Upacara pernikahan Chelsea Clinton dan Marc Mezvinsky (kiri) 31 Juli 2010. Kini, makin banyak warga AS yang percaya bahwa pernikahan sudah usang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Lampu kuning bagi sebuah ikatan suci bernama pernikahan di Amerika Serikat (AS). Sebuah laporan baru menunjukkan semakin banyak warga AS percaya bahwa pernikahan telah menjadi usang.

Pusat riset nirlaba Pew dan Majalah Time, Kamis (18/11) mengatakan, berdasarkan hasil survei, hampir empat dari 10 orang AS – atau sekitar 39 persen - mengatakan, perkawinan tidak lagi diperlukan dalam masyarakat AS sekarang.

Majalah Time menambahkan bahwa ketika pihaknya mengadakan survei yang sama pada tahun 1978 dengan pertanyaan apakah lembaga pernikahan sudah usang? hanya 28 persen responden yang menjawab ya.

Laporan itu juga mendapati warga AS yang lebih miskin cenderung tidak menikah dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan perguruan tinggi dan berpenghasilan baik, meskipun tingkat pernikahan menurun di semua kelompok sosial-ekonomi di AS.

Para peneliti juga mengatakan perubahan sikap terhadap pernikahan berdampak pada keluarga-keluarga AS, dengan hampir satu dari setiap tiga anak yang tinggal dengan orang tua tunggal atau dengan orang tua yang tidak menikah.

Namun, warga AS yang menjadi responden dalam survei itu juga mengatakan bahwa mereka masih tetap lebih optimistis mengenai masa depan pernikahan dan keluarga di AS, dibandingkan masa depan perekonomian atau sistem pendidikan AS.

sumber : voanews.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement