REPUBLIKA.CO.ID,MINA--Hujan lebat dan petir di Mina berimbas pada layanan kereta api (KA) Mashair. Selama beberapa saat layanan haji itu tidak dapat digunakan untuk mengangkut jamaah.
Juru bicara Pertahanan Sipil, Mayor Abdullah Al-Harithi mengatakan hal itu lantaran adanya korsleting listrik di sebuah stasiun kereta api. Akibatnya, KA Mashair terganggu dalam waktu singkat.
Peristiwa ini tidak menimbulkan korban luka-luka, karena terjadi di stasiun bukan di kereta api. "Stasiun kereta api Mashair dilengkapi dengan teknologi modern untuk memadamkan api dan memberi peringatan dini," ucapnya seperti dilansir dari Arabnews.com, Jumat (19/11)
Sementara itu, Direktur Haji di Kementerian Haji, Ibrahim Al-Jabri, mengatakan penghentian layanan kereta api tidak menunda keberangkatan jemaah haji lokal pada hari Kamis. Beberapa jemaah haji mengatakan, layanan KA Mashair dihentikan setelah turun hujan lebat, karena pertimbangan keamanan. Namun akhirnya sekarang sudah dapat digunakan.
Pertahanan Sipil sebelumnya telah menerima peringatan akan terjadi hujan lebat. Al Harithi, menuturkan atas peringatan itu, dia telah mengerahkan personilnya di Mekkah maupun di tempat-tempat kegiatan ibadah haji untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. "Tidak ada korban cedera atau tenggelam yang disebabkan hujan lebat tersebut," katanya.
Al Harithi juga mengatakan dia telah menyiapkan langkah-langkah penanganan untuk pengungsian, jika kota tenda Mina terancam banjir. "Sejumlah tim penyelamat dengan peralatan lengkap telah disiapkan," ujarnya.