Sabtu 20 Nov 2010 04:46 WIB

Rehabilitasi Rekonstruksi Wasior-Mentawai Dilaksanakan 2011-2012

Rep: Yogie Respati/ Red: Siwi Tri Puji B
Bencana Wasior
Bencana Wasior

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah menyiapkan cetak biru wilayah Wasior dan Mentawai. Rehabilitasi dan rekonstruksi dua wilayah itu diperkirakan dapat dilaksanakan pada 2011-2012. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana, mengatakan rencana aksi rekonstruksi Mentawai diperkirakan dapat selesai akhir bulan ini dan memasuki tahap finalisasi pada akhir minggu pertama Desember.

“Untuk Wasior insya Allah bisa dilaporkan ke Wapres minggu depan untuk tahap rekonstruksi, selanjutnya Mentawai juga minggu depan akan ada rapat dengan Pemprov setempat untuk finalisasi masukan dari pemda,” kata Armida dalam konferensi pers di Kantor Bappenas, Jumat (19/11). Dalam tahap rekonstruksi pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta kementerian dan lembaga pemerintah terkait lainnya.

Armida memaparkan dalam master plan cetak biru rehabilitasi dan rekonstruksi Wasior dan Mentawai akan dilakukan secara menyeluruh. Jadi, jelasnya, rehabilitasi dan rekonstruksi tidak hanya akan membangun sarana prasarana yang rusak, tapi juga mengupayakan penghidupan masyarakat lebih baik.

Ia menambahkan rehabilitasi dan rekonstruksi Mentawai pun akan dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW). “Di RTRW Mentawai misalnya minimal ada satu air strip (landasan) atau pelabuhan itu juga dimasukkan di rehabilitasi rekonstruksi,” ujar Armida. Namun untuk alokasi dana rehabilitasi rekonstruksi, Armida enggan mengungkapkan lebih detail karena masih akan diajukan terlebih dulu ke wapres Jumat sore ini.

Sementara, terkait rehabilitasi rekonstruksi di Merapi, Armida mengatakan hal tersebut masih belum dibahas lebih lanjut karena situasi Merapi yang masih dalam tanggap darurat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement