REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah jangan terpancing dengan nilai kurs yang menguat saat ini sehingga menggelontorkan obligasi valas cukup besar.
"Meski sekarang nilai rupiah menguat tapi ini hanya sementara. Karena tahun depan itu akan kembali ke nilai fundamentalnya," ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (21/11). Apalagi mengingat kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat yang diperkirakan akan mulai pulih.
Menurut Purbaya, tahun depan rupiah diperkirakan akan berada pada level Rp 9 ribu sampai dengan Rp 9.500 per dolar AS. "Lebih ke dekat sekitar Rp 9.300 dan Rp. 9.400. Jadi jangan terlalu berharap akan berada sampai R 8 ribu," ujarnya. Sebagai mana diketahui dengan menguatnya kurs maka pembayaran utang Indonesia akan semakin rendah.
Adapun Langkah pemerintah untuk terus mendorong obligasi domestik tahun depan, menurut Purbaya, cukup baik. Meski yield (imbal hasil) surat utang di luar rendah namun pembayarannya sangat tergantung oleh exchange rate. "jadi yang riil saja," kata dia.