REPUBLIKA.CO.ID,Para petugas di tambang batu bara Selandia Baru menunda usaha pencarian dan penyelamatan terhadap 29 pekerja tambang yang terkurung di dalam tambang, karena kekhawatiran akan penimbunan gas methane yang berbahaya.
Telah tidak ada kontak dengan para pekerja tambang itu sejak mereka terkurung mulai hari Jumat, menyusul terjadinya ledakan di bawah tanah di Tambang Batubara Sungai Pike di pegunungan bagian barat Pulau Selatan, Selandia Baru.
Para pemilik tambang mengatakan mereka yakin ledakan itu disebabkan oleh gas yang terbakar dalam tambang itu. Mereka mengatakan sebuah tes telah dilakukan sebelum tim pertolongan dapat dikirim ke dalam tambang yang dalamnya sekitar dua kilometer itu.
Petugas tembang mengatakan ledakan tersebut memadamkan listrik untuk sistem ventilasi tambang itu, menimbulkan kekhawatiran mengenai penimbunan gas tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu, akan melakukan segala sesuatu untuk menyelamatkan ke-29 pekerja tambang. PM Key juga menyampaikan rasa keprihatinannya kepada keluarga para pekerja tambang tersebut.