REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Demi melanggengkan usulan konfederasi masuk dalam Rancangan Undang Undang (UU) Partai Politik dan Pemilu, Partai Amanat Nasional (PAN) makin genjar menjalin komunikasi dengan partai-partai lain. Saat ini diskusi terkait konfederasi dengan partai non parlemen sudah semakin sering.

"Ini kan kita sekarang ini sedang giat-giatnya membahas penyamaan persepsi tentang platform terlebih dahulu berkaitan dengan arah pemilu 2014 lebih baik," ujar Sekertaris Jenderal PAN, Taufik Kurniawan, saat dihubungi Republika, Senin (22/11).

Secara periodik, partai-partai non parlemen itu datang menemui PAN juga untuk berdikusi terkait visi dan misi konfederasi. Partai-partai non parlemen itu, menurut Taufik sudah semakin intens untuk berdiskusi. Meskipun bentuknya informal dan santai, tetapi diskusi itu sudah mulai mengarah pada penyamaan persepsi dan meminta masukan, termasuk melalui literarur-literarur.

Hal ini dimaksudkan untuk pengayaan konteks konfederasi agar lebih mudah masuk dalam rancangan UU paket politik. "Kita membuka komunikasi lebih lebar, mendengarkan masukan partai. sebelum masuk dalam konteks secara rigid di pansus pemilu," katanya.

Dihubungi terpisah, Sekertaris Fraksi PAN, Teguh Juwarno, justru mengatakan bahwa PAN sudah mulai mendapatkan kesamaan platform dengan partai-partai kecil. "Kita sudah mendapatkan paling tidak kesamaan platform dengan teman teman dari partai kecil," ujarnya. Mereka menyepakati bahwa terminologi konfederasi ini harus masuk dalam perundang-undangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika