Selasa 23 Nov 2010 04:29 WIB

Ormas Islam Perlu Aktif Kampanyekan Antirokok

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ormas-Ormas keagamaan perlu aktif mengkampanyekan gerakan antirokok. Terlebih ormas Islam yang telah mengeluarkan fatwa haram rokok seperti Muhammadiyah dan Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII). Sebab, menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, kehadiran ormas-ormas dalam kampanye tersebut dinilai efektif memberikan pemahaman dan penyadaran masyarakat tentang dampak dan bahaya merokok.

"Tipologi masyarakat Indonesia masih terkotak-kotak butuh peran aktif ormas,"kata dia dalam diskusi antaragama "Peran Organisasi Keagamaan Dalam Pengendalian Dampak Produk Tembakau\", di Gedung PP Muhammadiyah, Senin (22/11).

Yunahar mengemukakan upaya sosialisasi penting dilakukan kepada masyarakat karena banyak pihak yang belum mengerti tentang efek negatif rokok. Merokok tidak hanya merugikan kesehatan tetapi mengancam pula perekonomian masyarakat. Sosialisasi bisa ditempuh melalui dakwah berkesinambungan dan pemahaman dini kepada anak didik di lembaga pendidikan. Namun demikian, agar upaya maksimal perlu gerakan massif dan disesuaikan dengan media modern.

Lebih lanjut, Yunahar mengatakan Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menyatakan sikap tegas dengan mengeluarkan fatwa haram rokok pada Maret, 2010 silam. Hal ini ditindaklanjuti dengan kesiapan mengambil peran penyelamatan umat dari bahaya merokok baik di tingkat pengambil keputusan pemerintah pusat ataupun daerah.

Selain itu, fatwa diperkuat dengan pemberlakuan kawasan bebas rokok di semua fasilitas Muhammdiyah. Bahkan, Muhammadiyah siap membantu petani Muhammdiyah diverifikasi tanaman tembakau dengan tanaman lainnya.

Ke depan diharapkan ormas-ormas Islam yang belum sepenuhnya mengharamkan rokok kembali mengkaji intensif tentang hukum dan risiko yang ditimbulkan oleh rokok. "Selamatkan segera umat dari bahaya rokok," tandas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement