Selasa 23 Nov 2010 05:17 WIB

Realisasi Pemutihan Kredit Korban Bencana Tergantung Pihak Bank

Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi
Foto: Antara
Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, mengatakan, realisasi pemutihan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi korban bencana di Merapi, Mentawai, dan Wasior tergantung bank pelaksana KUR. "Pemutihan KUR untuk korban bencana itu sudah pasti akan dilakukan karena memang ada petunjuk teknisnya, soal kapan realisasinya itu sangat tergantung pada bank pelaksana KUR," kata Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan bank-bank pelaksana KUR yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BSM, Bank Bukopin serta 13 BPD terkait rencana tersebut. Saat ini, kata Menteri, bank-bank pelaksana KUR sedang mendata debitur-debitur KUR yang menjadi korban bencana untuk kemudian diputihkan.

"Saya yakin bank pelaksana pasti mau memutihkan kredit mereka (korban bencana) karena KUR itu juga dijamin oleh pemerintah 70-80 persen," katanya.

Pihaknya menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan program KUR agar dapat sesegera mungkin merealisasikan kebijakan tersebut. Bank Indonesia (BI) sendiri sebagai otoritas perbankan juga telah menyatakan setuju dengan adanya kebijakan itu apalagi hal tersebut juga diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).

Namun BI menekankan, dalam melakukan pemutihan kredit di tempat bencana, tak bisa serta merta dilakukan oleh perbankan sendiri tapi harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama lembaga penjamin seperti Jamkrindo dan PT Askrindo. Kedua lembaga tersebut selama ini sebagai penjamin dalam penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement