REPUBLIKA.CO.ID,DUBLIN -- Keputusan pemerintah Irlandia untuk meminta bail out dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa berampak pada krisis politik di negara itu. Tekanan terhadap Perdana Menteri Irlandia Brian Cohen untuk mundur menyebabkan pemerintah memutuskan menggelar pemilu lebih cepat.
Cohen menyatakan ia akan menyelenggarakan pemilu pada awal tahun depan setelah Irlandia memfinalisasi aturan megenai skema penyelamatan perbankan dan mensahkan anggaran darurat.
Keputusan meminta pinjaman penyelamatan itu merupakan pukulan politik besar untuk Cowen, yang baru beberapa hari lalu masih menyangkal bailout dapat memecahkan masalah yang membelit perbankan Irlandia.
Partai Hijau, yang merupakan partai koalisi Cohen juga ikut mendesak agar ia mundur dan menggelar pemilu. Cowen pun menolak tekanan untuk mengundurkan diri segera, namun bahkan partainya sendiri, Fianna Fail ikutan mendesaknya untuk mundur.
Cowen menegaskan bahwa ia tidak bisa berhenti saat ini karena hal itu akan membuat rencana menekan defisit untuk anggaran 2011 menjadi terhambat. Ia juga menyatakan tak mungkin mundur sekarang karena akan menghambat negosiasi pinjaman yang bersiiko membuat perbankan Irlandia benar-benar kolaps. Dia bersikeras dia akan mundur dan menghadapi pemilihan kembali usai setelah parlemen mensahkan anggaran serta pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa menghasilkan kesepakatan.
Menteri-menteri ekonomi Uni Eropa menyatakan bahwa seharusnya langkah untuk menyelamatkan perbankan Irlandia dan negosiasi pinjaman tidak dihambat. "Saat ini amat penting untuk menyelamatkan perbankan Irlandia sebelum 'kebakaran' ini meluas ke 'hutan-hutan' Eropa lainnya," kata Olli Rehn, menteri urusan ekonomi dan moneter Uni Eropa. ia adalah sosok yang paling terlibat dalam membantu pemerintah zona euro mengendalikan defisit dan pembiayaan utang mereka.
Para pengamat mengatakan Cowen menghadapi perjuangan berat bahkan untuk menghadapi rintangan pertama dari proses pembahasan anggaran pada 7 Desember mendatang. Pada tanggal tersebut alokasi anggaran darurat akan secara rinci diungkap dan voting awal dilakukan.
Uni Eropa tengah berusaha mengembalikan kepercayaan pelaku pasar global atas sistem keuangan di benua tersebut. Irlandia adalah pasien kedua setelah Yunani yang membutuhkan dana pinjaman untuk menyelamatkan sistem keuangan mereka dari kebangkrutan. Namun ongkos moneter dan finansial untuk menyelamatkan zona euro tidaklah sedikit.
Negara-negara Eropa yang terlilit utang dinilai akan sulit diobati hanya dengan kucuran pinjaman. Dengan kata lain risiko gagal bayar yang dihadapi beberapa negara di Eropa tidak serta merta dihapus dengan kucuran pinjaman. Negara yang disebut berpotensi akan membutuhkan perawatan serupa adalah Spanyol dan Italia.
Pengesahan final anggaran darurat di Irlandia kemungkinan baru akan selesai pada januari atau Februari. Paling cepat pemilihan umum baru akan bisa digelar pada Maret mendatang.