REPUBLIKA.CO.ID,Para pejabat yang dekat dengan Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) mengatakan, masalah teknis memperlamban program nuklir Iran.
Para pejabat itu mengatakan, pada hari Senin, Teheran telah memindahkan ratusan mesin pemisah uranium yang digunakan untuk memperkaya uranium di sarana nuklirnya di Nantaz. Mereka mengatakan, ribuan dari kira-kira 8.500 mesin tersebut di sarana tersebut bekerja di bawah kapasitas atau tidak berjalan sama sekali.
Para pakar nuklir mengatakan, virus komputer Stuxnet barangkali telah mengacaukan mesin-mesin Iran tersebut dan menyebabkan mesin-mesin itu tidak dapat dikendalikan.
Para pakar keamanan dunia maya telah menyebut Stuxnet sebagai senjata hebat yang tampaknya secara khusus dirancang untuk menyerang instalasi seperti pembangkit listrik. Mereka mengatakan, hampir 60 persen komputer-komputer yang ditemukan terserang virus tersebut ada di Iran.