REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA--Kanada Selasa "mengutuk dengan keras" serangan artileri Korea Utara di sebuah pulau Korea Selatan, yang menewaskan dua marinir Korea Selatan dan menimbukan momok kembali ke konflik skala-penuh di kawasan itu.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper meminta serangan itu "yang terakhir dalam serangkaian tindakan agresif dan provokatif oleh Korea Utara, yang terus mencerminkan ancaman menyeramkan pada keamanan dan stabilitas internasional di Asia timurlaut".
Ia menegaskan kembali "dukungan tegas" Kanada pada Korea Selatan dan minta Korea Utara untuk mengekang diri dari "tindakan serampangan dan suka berperang" serta tunduk pada Perjanjian Gencatan Senjata Korea yang mengakhiri perang Korea 1950-53.
Kanada bulan lalu memutuskan hubungan dengan Korea Utara karena penenggalamannya awal tahun ini atas sebuah kapal perang Korea Selatan, dan mengatakan negara itu telah merangcang sanksi hukuman tambahan terhadap rezim stalinis tersebut.
Serangan torpedo terhadap kapal angkatan laut Korea Selatan Cheonan itu menyebabkan 46 tentara Korea Selatan tewas.