Kamis 25 Nov 2010 06:11 WIB
Kasus Gayus

Adnan Buyung Keluhkan Saksi Sering Bilang Lupa dan tak Tahu

Rep: Wiana Paragoan / Red: Endro Yuwanto
Adnan Buyung Nasution
Foto: Antara
Adnan Buyung Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Adnan Buyung Nasution, Kuasa Hukum Gayus Halomoan Partahanan Tambunan, menilai saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (24/11) sore ini tidak dapat dipercaya keterangannya. Saksi yang dihadirkan adalah Cirus Sinaga dan Fadil Regan. Mereka adalah mantan jaksa peneliti kasus Gayus.

"Tidak dapat dipercaya karena saksi banyak bilang lupa, tidak tahu, keterangan juga banyak berbeda," kata Adnan kepada wartawan usai sidang.

Keterangan yang berbeda ini terkait dengan siapa yang membuat rencana penuntutan (rentut) dan dakwaan, serta penambahan pasal 372 dalam perkara Gayus. "Saya melihat dari keterangan yang berubah-ubah, kesaksian orang yang tidak bisa dipercaya. Hakim bisa menilai siapa yang benar, soal rentut, Nazran atau Cirus yang benar kita serahkan semua kepada Hakim," ujar dia.

Adnan juga menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pantas mengambil-alih kasus Gayus. "Saya setuju sekali, lebih baik diserahkan kepada KPK biar perkaranya tak jadi kerdil begini," ujar dia.

Terkait mengkerdilnya perkara Gayus menurut pandangan Adnan, dia mengibaratkan seperti lapangan bola yang mengecil. "Layaknya kita main bola di lapangan bola yang menjadi sempit karena mengecil. Sama dengan perkara ini, menjadi kerdil, padahal ini perkara besar," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement