REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan siap berpartisipasi optimal dalam skema pembiayaan tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) TKI. Bank plat merah ini berharap sebelum pertengahan Desember 2010, skema pembiayaan TKI ini sudah final.
‘’Detil belum selesai. Tapi kami berharap sebelum pertengahan bulan depan sudah bisa berjalan,’’ kata Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti, kepada Republika, Rabu (24/11). Jika detil yang masih menjadi celah dari skema penyaluran KUR ini sudah mendapatkan solusi, dia menyatakan BRI siap menjadi mengambil porsi penyaluran mayoritas.
‘’Kalau bank lain belum siap, kami bersedia bahkan sampai 100 persen,’’ kata Djarot. Dia mengatakan, BRI tak ada kendala dengan likuiditas. Menurut dia, persoalan bagi BRI hanya kesempatan. Yaitu terkait keterbatasan tenaga maupuan regulasi terkait.
Djarot mengatakan, salah satu persoalan yang harus dijawab Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) adalah masalah struktur pembiayaan TKI. ‘’Sudah ada. Tapi baru dihitung per negara tujuan. Padahal, jenis pekerjaan yang berbeda membutuhkan biaya yang berbeda, sekalipun negara tujuannya sama,’’ kata dia.
Skema KUR TKI ditujukan kepada para TKI yang akan bekerja di luar negeri. Dalam pembicaraan terakhir dengan institusi terkait, kata Djarot, tidak ada pembatasan kategori TKI yang bisa mendapatkan skema pembiayaan ini. ‘’Sepanjang biaya untuk menjadi TKI tidak ditanggung oleh pihak yang mempekerjakan, bisa mendapatkan ini,’’ ujar dia.
Tapi, Djarot meminta jajaran Depnakertrans membuat rincian pembiayaan yang lebih detil mengenai struktur pembiayaan TKI. ‘’Per negara dan per jenis pekerjaan. Karena kebutuhannya juga berbeda,’’ kata dia.
Menurut dia, data yang sudah tersedia baru per negara. Kebutuhan biaya bisa berbeda untuk TKI dengan pekerjaan berbeda sekalipun sama tujuan negaranya, salah satunya disebabkan oleh kebutuhan untuk pelatihan.
Djarot mengatakan, skema ini mendapatkan jaminan 80 persen dari Pemerintah. ‘’Lebih tinggi dari KUR dalam negeri (70 persen, red), karena faktor risiko yang lebih besar dan ini masih tahap ‘belajar’,’’ kata dia. Meski demikian, Djarot melihat potensi dari skema ini sangat besar, mengacu pada data dan potensi TKI yang ada.
Dihubungi secara terpisah, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, mengatakan KUR TKI dijadwalkan akan diluncurkan 14 Desember 2010. ‘’Pembahasan kami harapkan final pekan depan,’’ kata Muhaimin kepada Republika, melalui saluran telepon, Rabu (24/11).
Menurut Muhaimin, skema ini akan melibatkan para kepala dinas Nakertrans sebagai mediator TKI dengan perbankan. ‘’Dimulai dari 38 kabupaten kota yang menjadi basis pengiriman TKI,’’ ujar dia.
Selain pembiayaan untuk TKI yang meliputi transportasi, dokumen, dan pelatihan, Muhaimin mengatakan skema ini juga ditargetkan membidik pemberdayaan sepulang TKI ke tanah air. ‘’Bersinergi dengan program pemberdayaan di beragam kementerian,’’ kata dia. Untuk kementeriannya, dia mencontohkan, ada program padat karya, teknologi tepat guna, dan desa produktif. Salah satu bentuknya berlabel ‘Rumah Trampil’.