Jumat 26 Nov 2010 06:20 WIB

Hatta: Penyelundupan BBM Harus Diberantas

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi rawan diselundupkan  ke luar negeri mengingat  harganya yang murah dibanding negara lain. Karena itu, tindakan tegas harus diberikan kepada para pelaku yang melakukan kegiatan merugikan negara itu. "Penyimpangan ataupun penyelundupan BBM  itu harus kita berantas," tegas Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (25/11).

Sekadar catatan dalam keterangan pers resmi Kamis (25/11)  Ditjen Bea dan Cukai, Kapal Patroli Bea dan Cukai BC-10002  berhasil  menegah Kapal MT Eterna Oil II berbendera Indonesia yang tengah membawa muatan 613,57 ton liter BBM pekan lalu. Lokasi penegahan di perairan Pulau Bangka. Ketika penegahan Posisi Kapal MT Eterna Oil II sedang memindahkan muatan BBM ke MT Jie Sheng yang akan berangkat menuju Singapura.

Kedua kapal  diduga melanggar Undang-Undang (UU) nomor 17/2006 tentang Perubahan atas   UU nomor 10/195 tentang kepabeanan. Total kerugian negara yang diakibatkan oleh penyelundupan tersebut kata Thomas berkisar sekitar Rp 500 juta.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki income per kapita lebih rendah, harga BBM subsidi Indonesia memang lebih murah. Harga BBM subsidi di Indonesia, kata Agus, lebih rendah dibandingkan harga minyak di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Philipina, membuat orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan besar, tertarik untuk menjualnya ke negara lain secara ilegal. "Jadi maksud saya, kita harus menjaga dan berusaha mengatasi penyelundupan itu," kata nya

Diakui Agus, disparitas harga BBM subsidi Indonesia dengan negara lain, memang menunjukkan Indonesia lebih rendah. Itu membuat peluang penyelundupan semakin besar. "Wajar orang cari manfaat, tapi kita akan atasi itu, jangan sampai terjadi terus menerus" kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement