REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Presidan Korea Selatan, Lee Myung Bak, menunjuk asisten presiden bidang keamanan Lee Hee-won untuk menggantikan Menteri Pertahanan Kim Tae-Young yang mengundurkan diri. Di tengah saling tembak antara dua Korea, kemunduran menteri pertahanan Korsel menimbulkan banyak pertanyaan.
Tae-Young mundur di tengah kritik di dalam negeri yang mengatakan, Selatan terlalu "lunak" dalam merespon provokasi Utara, yang telah menewaskan empat warga Korsel di perbatasan. Penembakan yang pertama kalinya dilancarkan Korea Utara sejak berakhirnya Perang Korea itu membuat Selatan juga sempat melancarkan tembakan balasan. Korea Selatan menembakkan 80 kali tembakan ke wilayah Korea Utara.
Menhan yang baru, Lee (61 tahun) adalah seorang jenderal bintang empat mantan wakil kepala pasukan gabungan AS-Korea Selatan di tahun 2005. Dia pensiun dari militer pada 2006 dan diangkat sebagai penasihat presiden untuk bidang keamanan pada Mei lalu, setelah tenggelamnya kapal perang Korea Selatan, Yonhap, yang diduga akibat torpedo Korea Utara. Sejak insiden yang menewaskan lebih dari 50 awak kapal Korsel, tensi antara keduanya tak pernah surut.
Seoul telah menyatakan akan mengirim lebih banyak pasukan dan senjata ke pulau-pulau yang berbatasan dengan Utara dan mengubah aturan protokol yang membiarkan militer membalas lebih keras jika Korea Utara melancarkan serangan.