Ahad 28 Nov 2010 06:22 WIB

Century, Gayus dan Miranda Goeltom Jadi Parameter Kinerja Busjro-Basrief

Rep: C41/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta – Century, Gayus, Goeltom. Tiga kata ini akan menjadi kunci penting bagi Ketua KPK terpilih, Busyro Muqoddas, untuk membuktikan diri sebagai sosok yang tepat dalam memimpin KPK setahun mendatang.

Dengan memperoleh 34 dari 55 anggota Komisi III DPR RI dalam pemungutan suara pemilihan Ketua KPK, Busyro berhasil meraih kursi pimpinan KPK yang lama kosong sejak Antasari Azhar masuk bui. Busyro berhasil menyisihkan saingannya, Bambang Widjajanto yang hanya memperoleh 20 suara.

Penyelesaian ketiga kasus tadi – kasus dugaan korupsi dalam dana talangan Bank Century, kasus suap oleh mantan pegawai Dirjen Pajan Gayus Halomoan Tambunan, serta kasus pemberian cek perjalanan demi terpilihnya Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom – akan menjadi tolak ukur masyarakat menilai keseriusan Busyro memimpin KPK.

“Penyelesaian tiga kasus ini bisa menjadi penentu,” kata Saldi Isra, Guru Besar bidang Hukum Tata Negara Universitas Andalas, saat dihubungi, Sabtu (27/11) tadi.

Beberapa tahun ini, Saldi melihat KPK sebagai kapal retak yang terombang-ambing dilautan oleh gelombang besar. Kapal ini harus mampu distabilkan dengan terpilihnya Busyro sebagai pemimpin KPK hingga satu tahun mendatang.

“Kondisi KPK saat ini harus dipulihkan.” Hal serupa harus pula dilakukan Jaksa Agung Basrief Arief yang dilantik Presiden di Istana Negara Jumat lalu.

Sejumlah jaksa yang terseret dalam suap dan mafia kasus telah membuat integritas kejaksaan luntur di mata masyarakat, “Bersama kepolisian, tentunya,” tambah Isra. Kondisi inilah yang harus diatasi Basrief untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Baik KPK maupun Kejaksaan Agung harus membenahi internal keduanya. Kepercayaan publik terhadap Kejaksaan, dinilai Isra, berada dalam titik terendah. “Selama tidak bersikap keras kepada jaksanya sendiri, jangan harap kepercayaan publik diraih,” tambahnya.

Baik Busyro dan Basrief, Isra melihat, sebagai dua pribadi yang harus diberikan kesempatan untuk membuktikan diri. Waktu kerja 100 hari pertama dianggap lebih dari cukup untuk melihat apakah kedua sosok terpilih ini tepat menempati kursinya masing-masing.

Keraguan beberapa pihak terhadap sosok Busyro, bagi Isra, harus menjadi cambuk untuk menunjukan taringnya. “Tunjukan bahwa kalian mampu.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement