REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Media milik negara Korea Utara, Senin mengatakan latihan kelautan gabungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan di Laut Kuning merupakan "provokasi kematian" dan sebuah "kriminalitas" sehingga mengarahkan kawasan itu "ke ambang peperangan".
Angkatan Laut AS dan Korsel mengadakan latihan gabungan terbesar yang pernah dilakukan sebagai unjuk kekuatan menantang Korut yang pada pekan lalu melancarkan serangan artilerinya ke arah pulau Korsel, Yeonpyeong sehingga menewaskan empat warga.
Latihan selama empat hari -dijuluki Washington sebagai suatu pertahanan- ditujukan untuk memamerkan pertahanan kepada rezim komunis garis keras yang dipimpin oleh kapal induk bertenaga nuklir milik AS, USS George Washington.
Kantor Berita Nasional Pyongyang, KCNA, mengusung editorial pada sebuah harian milik pemerintah dari Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun, menjuluki latihan itu sebagai "provokasi kematian lain dalam menantang Korut yang dilakukan oleh AS dan Korsel".
"Tindakan kriminal telah dilakukan Korsel dan AS karena melaksanakan latihan militer besar pada kawasan kritis sehingga memicu keadaan pada tingkat yang sangat menegangkan".
"Laut Kuning sedang di ambang peperangan akibat provokasi militer mereka," kata editorial KCNA itu menambahkan, bahwa AS dan Korsel melakukan kesalahan besar jika mereka mencoba meningkatkan desakan dan mengancam Korut" dengan kapal induk AS.
"Jika AS dan Korsel kembali memprovokasi lagi, kami akan melenyapkan markas para penyerang dan akan membasmi pemicu perang," tambah editorial tersebut.