REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Iran tak menganggap serius ancama serangan militer yang kerap dilontarkan Amerika Serikat. Lantaran sering diancam tanpa adanya tindakan nyata, mungkin itu membuat Iran terlalu mengacuhkannya.
Bahkan seorang komandan senior militer Iran menganggap ancaman serangan AS itu hanya sebagai lelucon. ''Ini adalah lelucon... Selama 30 tahun mereka selalu bermimpin, berharap mereka akan terbangun,'' sindir Komandan Angkatan Basij Iran, Brigjen Mohammed Reza Naqdi, saat diwawancarai Press TV, Ahad (28/11).
Sebelumnya saat diwawancarai CNN, Laksamana AS, Mike Mullen, mengaku pihaknya telah memikirkan opsi serangan militer terhadap Iran untuk jangka waktu tertentu. Naqdi sesumbar, Iran adalah negara yang kuat. Bahkan, lanjutnya, seluruh pendukung Iran kini telah mengepung
AS.
''Di mana pun pasukan AS berada, mereka senantiasa dikepung oleh Basij... mereka tak sanggup bergerak satu inchi pun,'' ujarnya.
Ditengah kebuntuan pembicaraan nuklir Iran, AS dan Israel berulang kali mengancam bakal menyerang Iran yang salah satu opsinya adalah aksi militer. Bahkan sebelumnya pada November lalu, Senator Republik, Lindsey Graham, mendesak Washington untuk menghancurkan Iran melalui aksi militer.