REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA), Linda Amalia Sari Gumelar mengakui bahwa masih banyak anak di daerah terpencil yang tak tersentuh oleh pendidikan dan kesehatan. Ia juga mengeluhkan banyak pendamping anak di daerah terpencil tidak memahami pentingnya akta lahir.
''Yang paling penting akte kelahiran untuk anak-anak di daerah terpencil,'' ujar Linda usai menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Penyediaan Data dan Informasi Gender dan Anak di Jakarta, Senin (29/11).
Menurut Linda, pada tahun 2011 diharapkan semua anak sudah mempunyai akta lahir, termasuk di daerah terpencil dan juga anak-anak tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Untuk mewujudkan target tersebut Kementerian Negara PP dan PA juga akan terus mensosialisasikan pentingnya akta lahir. Meski belum didukung oleh infrastruktur yang memadai di antaranya akses untuk menjangkau daerah terpencil, Linda yakin dengan pemberdayaan masyarakat melalui Badan PP dan PA dan juga PKK.
Linda memaparkan sangat banyak daerah d mana anak belum memiliki akta lahir.''Lebih banyak provinsi yang rendah tingkat kepemilikan aktanya dibanding yang sudah cukup baik dalam kepemilikan akta lahir,'' tutur dia. Dicontohkan, di Depok kepemilikan akta lahir masih rendah sekitar 10 persen.