REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD--Gerilyawan membom tiga menara transmisi listrik di provinsi Anbar, Irak, Senin, yang mengakibatkan listrik padam di banyak kota wilayah barat, dalam serangan pertama terhadap jaringan listrik selama beberapa bulan ini, kata sejumlah pejabat.
Polisi mengatakan, bom rakitan digunakan untuk menghancurkan tiga menara di dekat kota Haditha, yang mengacaukan aliran listrik di Qaim, Akashat, Rutba dan sejumlah kota serta desa lain. "Itu operasi sabotase," kata Amir al-Ani, kepala distribusi listrik di daerah itu. "Perbaikan menara itu akan diselesaikan pada akhir pekan ini."
Gerilyawan berkali-kali menyerang jaringan listrik tahun ini ketika para politikus berebut posisi dalam pemerintah baru setelah pemilihan umum Maret yang gagal menghasilkan pemenang yang jelas. Pemadaman listrik merupakan salah satu keluhan terbesar rakyat Irak terhadap pemerintah. Dalam kurun waktu sebulan selama April-Mei, pembom merobohkan 22 menara transmisi listrik.
Serangan-serangan itu telah mengacaukan pasokan listrik di provinsi Nineveh, Irak utara. Seorang juru bicara kementerian urusan listrik mengatakan, pemboman Senin itu merupakan serangan yang pertama dalam waktu beberapa bulan ini terhadap jaringan listrik.