REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Emiten yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan eceran, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), menargetkan pertumbuhan penjualan (sales) hingga 70 persen di 2011. Sementara itu, hingga tutup tahun 2010, emiten yang baru saja melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan penjualan sebesar Rp 1,7 triliun.
"Sampai akhir tahun ini, kami menargetkan sales (penjualan) hingga Rp 1,7 triliun. Sedangkan untuk tahun depan, kami harapkan tumbuh hingga 70 persen dibandingkan tahun ini," kata Direktur Utama MIDI, Rullyanto saat ditemui dalam acara pencatatan saham perdana di BEI, Jakarta, Selasa (30/11).
Sampai September 2010, total penjualan perusahaan adalah sebesar Rp 1 triliun, dengan laba bersih Rp 5,9 miliar. Untuk pengembangan perseroan di tahun 2011 menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 287 miliar.
Saat ini, Rullyanto menyebutkan pangsa pasar Alfa Midi di Indonesia mencapai tiga persen. Menurut dia, mengingat Alfa Midi baru berusia tiga tahun, maka tidak heran pangsa pasar belum terlalu besar. "Tapi, tahun depan kami harapkan pangsa pasar bisa mencapai lima persen. Kami akan bergerak lebih agresif lagi," ujarnya.
Guna merealisasikan target tersebut, Alfa Midi terus menerus memperluas bisnis ritelnya di dalam negeri. Rullyanto mengungkapkan, tahun depan, Alfa Midi berharap bisa menambah 100 gerai tiap tahunnya. Saat ini, ia menyebutkan jumlah gerai Alfa Midi di Indonesia sebanyak 240 unit. Sedangkan Alfa Express sendiri berjumlah 140 gerai.
"Kami akan terus menambah gerai Alfa Midi ke depannya. Di 2011, total gerai kami di Makassar akan menjadi 20 unit, sekarang jumlahnya masih 15 gerai," ujar Direktur Keuangan MIDI, Fernia Kristanto.
Untuk biaya pembangunan gerai Alfa Midi dibutuhkan dana sekira Rp 2,3 miliar. Sementara untuk pembangunan Alfa Express dibutuhkan dana sekira Rp 500 -600 juta untuk satu gerai. Untuk itu, Fernia mengutarakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) MIDI sekitar 10 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha.