REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Sekretaris Jenderal Organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Surin Pitsuwan mendesak negara-negara anggota untuk meningkatkan perdagangan intra-regional. Bila tidak, target integrasi ekonomi ASEAN 2015 akan sulit tercapai.
Sebelumnya, ke-10 negara anggota ASEAN telah menetapkan 2015 sebagai target untuk menciptakan sebuah pasar ekonomi tunggal di kawasan ini yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Berbicara dalam pertemuan menteri keuangan ASEANdi ibukota Malaysia, Surin mengatakan perdagangan antara negara-negara anggota saat ini menyumbang hanya 25 persen dari total perdagangan mereka. "Kecuali atau sampai komunitas bisnis Asean membuat keputusan yang menentukan untuk menyeberang perbatasan dan menjalin hubungan satu sama lain, sulit bagi saya untuk melihat kita akan memiliki sebuah komunitas ekonomi pada tahun 2015, " tegasnya.
Saat ini, anggota ASEAN terdiri atas Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Kita perlu meningkatkan investasi di setiap lini ekonomi, sehingga menjadi berkelanjutan dan kompetitif," katanya lagi. "Ini adalah pasar, mari kita membuatnya berjalan."
Surin juga mendesak negara-negara anggota, yang sebagian besar muncul relatif tanpa cidera dari krisis keuangan, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pasar eksternal.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan awal bulan ini ybahwa negara-negara ASEAN telah pulih dari krisis ekonomi global, dengan pertumbuhan rata-rata diharapkan 7,3 persen tahun ini, dan enam persen selama lima tahun ke depan.