Kamis 11 Nov 2010 17:07 WIB

Sepuluh Pertanyaan Penting untuk Hawking

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Stephen Hawking dan Buku The Grand Design
Foto: worldcorrespondents.com
Stephen Hawking dan Buku The Grand Design

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kegeniusan sosok Stephen Hawkings sempat membuat kuping gereja panas. Apa pasal, dalam buku terbarunya yang berjudul 'The Grand Design', dia menyatakan Tuhan tidak memiliki peran dalam proses penciptaan kehidupan.

Masyarakat dunia pun bertanya-tanya tentang pernyataan Hawking ihwal kebenaran pernyataannya. Nah, berikut sejumlah pertanyaan masyarakat dunia yang kemudian diajukan Time kepada Hawking sebagai bagian dari sesi wawancara :

1. Jika Tuhan tidak ada, mengapa konsep eksistensi Tuhan menjadi sangat universal? (Basaanta Borah, Basel, Swiss).

Saya tidak mengklaim Tuhan tidak ada. Tuhan merupakan nama yang diberikan masyarakat untuk menjelaskan mengapa kita ada di sini. Tapi, saya tidak berpikir alasan tersebut yang menjadi dasar hukum fisika tentang seseorang dengan sesuatu yang memiliki hubungan personal. Sosok Tuhan yang adil.

2. Jika dunia kiamat, lalu apa selanjutnya? (Paul Pearson, Hull, Inggris).

Observasi mengindikasikan bahwa alam semesta terus berkembang. Alam semesta ini akan berkembang selamanya, menjadi kosong dan gelap. Walapun alam semesta tidak memiliki akhir, alam semesta akan diawali dengan Big Bang. Setiap orang mungkin bertanya apa yang terjadi sebelum itu, tapi jawabannya adalah tidak ada tempat sebelum Big Bang, sama seperti tidak ada tempat di selatan dari Kutub Selatan.

3. Menurut Anda apakah peradaban akan bertahan cukup lama untuk melakukan lompatan ke ruang berbeda? (Harvei Bethe, Stone Mountain, Amerika Serikat).

Saya pikir, kita memiliki kesempatan bagus untuk bertahan hidup lebih lama untuk menjelajah tata surya. Namun, tidak ada tempat lain di tata surya yang cocok sebagai Bumi, sehingga tidak jelas apakah kita akan bertahan hidup jika Bumi lain dibuat tidak layak huni. Untuk memastikan kelangsungan hidup peradaban manusia, kita perlu mencapai bintang. Hal itu memang memakan waktu. Mari, berharap kita dapat bertahan sampai saat itu.

4. Jika berkesempatan berbicara dengan Albert Enstein, apa yang Anda bakal katakan? (Jua Huang, Stamford, Amerika Serikat).

Saya akan menanyakan kepada dia, mengapa dia tidak percaya adanya lubang hitam. Dalam teorinya, Einstein mengatakan bintang besar atau awan gas akan meledak dengan sendirinya dan membentuk lubang hitam. Einstein sangat perhatian dengan hal ini, namun dia tidak berhasil meyakinkan dirinya sendiri bahwa sesuatu seperti ledakan selalu akan terjadi guna membuang massa dan mencegah pembentukan lubang hitam. Bagaimana jika tidak ada ledakan?

5. Jenis penelitian apa yang ingin Anda lihat sepanjang hidup? (Luca Zanzi, Allston, Amerika Serikat)

Saya berharap energi fusi nuklir bisa menjadi sumber tenaga di masa depan. Hal itu akan mengurangi krisis energi, polusi udara, atau pemanasan global di dunia.

6. Apa Anda percaya ada kehidupan setelah mati?

Saya pikir, otak itu mirip komputer dan bekerja seperti program komputer. Program tersebut akan tidak berfungsi bila komputer dimatikan. Secara teroritis, hal itu membuat semacam bentukan ulang dalam jaringan neuron.

7. Sebagai fisikawan yang brilian, apakah Anda memiliki ketertarikan yang mungkin mengejutkan banyak orang? (Carol Gilmore, Jefferson City)

Saya menyukai segala bentuk musik pop, klasik, dan opera. Saya juga tertarik dengan balapan Formula satu.

8. Apakah Anda merasa keterbatasan fisik banyak membantu atau mengganggu pekerjaan Anda? (Marianne Vikkula, Espoo, Finlandia).

Walaupun saya tidak beruntung lantaran mengalami ganguan syaraf, saya merasa beruntung dalam hal lain. Saya merasa beruntung bisa bekerja dalam bidang fisika, salah satu area yang tidak membutuhkan keterampilan fisik, dan membuat saya sukses membuat buku.

9. Apakah Anda merasa terbebani dengan tanggung jawab yang besar untuk menjawab pertanyaan tentang misteri kehidupan? (Susan Leslie, Boston, Amerika Serikat).

Saya tidak perlu menjawab semua tentang persoalan kehidupan. Sementara fisika dan matematika mungkin mambantu kita menjawab pertanyaan bagaimana alam semesta dilahirkan, kedua ilmu itu memang tidak digunakan untuk memprediksi sikap manusia karena terlalu jauh untuk pertanyaan yang bisa terjawab.

10. Apakah Anda percaya ada waktu di mana umat manusia mengerti tentang hal yang dimengerti seorang fisikawan?

Saya harap tidak. Karena saya bakal tidak jadi fisikawan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement