REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA--Ibu dari pendiri situs WikiLeaks mohon agar anaknya tidak diburu dan dipenjarakan. Chistina Assange mengaku sangat khawatir terhadap keselamatannya anaknya ini.
Julian kini diburu setidaknya oleh Interpol dan pemerintah Swedia. Badan Polisi Internasional itu mengeluarkan red notice atau perintah penahanan atas pria berusia 39 tahun itu. Sementara di Swedia, ia diburu atas tuduhan kejahatan seksual pelecehan dan pemerkosaan.
Mantan hacker komputer itu kini tidak diketahui keberadaannya setelah WikiLeaks merilis lagi lebih dari 250 ribu dokumen yang membongkar isi perut diplomasi AS. Sementara tinggallah sang bunda yang memiliki teater boneka di negara bagian Queensland Australia, khawatir atas keselamatan anaknya.
Apalagi pemerintah Australia bergabung dengan Amerika Serikat dalam menggelar investigasi apakah Julian dan WikiLeaks telah melanggar aturan keamanan atau hukum pidana. "Dia anak saya dan saya menyayanginya, jelas saya tidak ingin dia diburu dan dipenjarakan. Saya tertekan," akunya kepada radio Australia.
Ia membeberkan bahwa banyak hal-hal yang diberitakan di luar sana mengenai Julian dan dirinya tidak benar.
Julian lahir di Townsville, Queensland pada 1971, ia pernah bekerja sebagai wartawan di Australia dan dikenal amat jago dalam meng-hack komputer. Ia bahkan sempat ditangkap pada 1992 karena tuduhan hacking yang diakuinya.