REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Dalam wawancara melalui Skype dilakukan dari sebuah lokasi yang tidak diungkapkan, pendiri Wikileaks Julian Assange, seperti dikutip majalah Time menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Clinton seharusnya mengundurkan diri. Hampir seluruh dokumen yang bocor di Wikileaks diunduh dari situs Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Kawat diplomatik milik AS yang bocor menunjukkan Amerika Serikat memerintahkan diplomat mereka untuk membantu memata-matai pejabat asing, serta pejabat PBB.
Namun Juru Bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley mengatakan bahwa Clinton tidak membuat draft dokumen dan namanya secara sistematis melekat pada kawat yang dikirimkan dari Washington DC.
Departemen Luar Negeri pun telah menghentikan untuk sementara akses Departemen Pertahanan terhadapn korespondensi sensitif instansi itu. Instansi di AS kini cenderung menahan diri untuk berbagi informasi, kebiasaan berbagi informasi antar instansi di AS digalakkan usai serangan 11 September.
"Langkah-langkah sedang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem yang memungkinkan terjadinya kebocoran ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley. Pemerintah AS menyebut Assange sebagai seorang "anarkis". Baik pemerintah AS maupun WikiLeaks belum mengungkapkan bagaimana 250 ribu dokumen itu bisa bocor.