REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kepala BKKBN, Sugiri Syarief ,memaparkan bahwa tingginya angka remaja yang melakukan seks di luar nikah dipengaruhi banyak faktor. Antara lain, katanya, arus informasi yang tidak tersaring karena kemajuan teknologi, jurang komunikasi antara orang tua dengan remaja, ulama yang berdakwah secara konvensional, dan kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
Di sisi lain, katanya, adanya stigma di masyarakat apabila mengajarkan pendidikan seks adalah tabu. ''Seolah-olah menghalalkan seks bebas,'' tutur Sugiri.
Sebuah perusahaan yang memproduksi kondom mengeluarkan data tentang perilaku seks di kalangan remaja pada tahun 2005. Data tersebut yang kemudian dimunculkan kembali oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akhir pekan lalu tersebut hanya menggambarkan perilaku seks remaja.''Data tersebut hanya menunjukkan perilaku seks di kalangan remaja. Tidak atau belum memberikan gambaran yang lain,'' kata Sugiri.
Data tersebut di antaranya mencatat 51 persen remaja di Jakarta Bogor Depok Tangerang sudah melakukan seks pranikah. Sedangkan di Surabaya 54 persen, Bandung 47 persen dan Medan 52 persen. Sementara penelitian di Jogjakarta menyebutkan dari 1.160 mahasiswa yang diteliti, 37 persen hamil diluar nikah.