Kamis 02 Dec 2010 13:57 WIB

Dokumen Bocor di WikiLeaks, Hubungan Indonesia-AS Terancam Iritasi

Rep: yamina/ Red: irf
Presiden AS Barack Obama saat mengunjungi Indonesia
Foto: Edwin/Republika
Presiden AS Barack Obama saat mengunjungi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hubungan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat terancam mengalami iritasi serius terkait Government to Government (G2G). Hal ini terkait dengan bocornya rangkaian cerita dari dokumen diplomatik AS dan Indonesia lewat WikiLeaks.

Demikian dikatakan oleh Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi kepada Republika, Rabu (1/12). Ia kemudian menjelaskan, bahwa akan ada dua level dampak yang sangat mungkin terjadi jika WikiLeaks membocorkan aksi intelejen yang melibatkan pemerintah AS dan Indonesia.

"Pertama, pada level pemerintah dan elite politik," katanya. Sebab, tambah dia, bagaimanapun pemerintah dan parpol itu tidak tunggal. "Saya sendiri tidak bisa berandai-andai, namun kalau ada informasi yang dilempar oleh WikiLeaks terkait dukungan pemerintah AS pada parpol tentu akan menimbulkan efek keributan antara parpol," kata dia.

Level kedua, dampaknya pada tingkat publik. Menurut dia, jika informasi yang dibocorkan sangat krusial, maka sudah pasti akan menambah sentimen masyarakat pada AS. Ia kemudian menambahkan, "Setahu saya, ketika data-data itu dibocorkan, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dan Presiden Obama rajin menelepon sahabat-sahabatnya dari negara lain." Kata dia, pemerintah AS sadar betul bahwa itu akan mengganggu hubungan diplomatik AS dan negara-negara sahabatnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement