REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Politikus Partai Republik yang juga mantan kandidat calon presiden Amerika Serikat pada pilpres lalu, Mike Huckabee, mendesak agar pelaku yang membocorkan dokumen rahasia AS ke Wikileaks dihukum mati sebagai pengkhianat.
Menurut kandidat yang difavoritkan juga untuk capres 2012 mendatang ini, pembocoran dokumen rahasia itu mendorong terjadinya krisis diplomatik global. Sebelumnya, mantan cawapres, Sarah Paling, sudah mendesak agar pendiri Wikileaks Julian Assange diburu seperti pengejaran yang dilakukan terhadap Alqaidah.
Huckabee mengatakan, ''Barangsiapa di pemerintahan kita membocorkan dokumen itu, maka dia bersalah atas pengkhianatan, dan saya pikir hukuman mati merupakan sanksi yang paling tepat.''
Dia menambahkan, ''Mereka (pelaku) sudah menjadikan kehidupan Amerika dalam bahaya. Mereka menempatkan hubungan (diplomatik) yang dibangun puluhan tahun pada bahaya. Mereka menyadari tanggun jawab memegang dokumen-dokumen yang sensitif.''
''Dan siapa pun yang memiliki akses ke dokumen itu tak hanya orang yang memahami aturannya, tapi juga harus menandatangani, di bawah sumpah, dan berkomitmen untuk tidak melanggar,'' tegasnya.
Bradley Manning, seorang tentara bagian analisis intelijen, dicurigai telah membocorkan surat-surat diplomatik itu. Dia saat ini ditahan di sebuah pangkalan militer. Dia dikabarkan telah memberikan data rahasia dan informasi pertahanan nasional AS kepada pihak yang tak berhak. Dia menghadapi pengadilan militer dan terancam hukuman 52 tahun penjara.
Pria berusia 23 tahun itu ditangkap setelah membual dalam sebuah pesan singkat dan emain ke mantan //hacker// ternama, adrian Lamo, bahwa dia baru saja mengirim dokumen ke Wikileaks. Dalam dokumen itu juga terdapat rekaman video rahasia militer AS saat membunuh warga sipil tak bersenjata di Baghdad.