REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yodhoyono akhirnya memberikan keterangan soal RUU Keistimewaan Yogyakarta. Ia menyayangkan diskursus keistimewaan Yogyakarta dibawa ke arah yang berbeda.
Menurut presiden, selama ini dirinya mencermati perkembangan yang terjadi di masyarakat, baik yang pro dan kontra. Presiden juga mencermati, diskursus itu ada yang melenceng dari rel. "Ada yang menggeser ke sisi yang lain, seolah-olah ada konflik pribadi antara saya dengan Pak Sultan, Sri Sultan Hamengkubuwono X," ujarnya.
Menurutnya, berbicara tentang keistimewaan Yogyakarta, tidak boleh hanya direduksi pada persoalan seputar posisi gubernur dan wakil gubernur saja. Lagi pula, RUU itu masih dalam penggodogan, belum akhirnya dibahas DPR. "Saya belum berbicara apakah Gubernur DIY ditetapkan atau dipilih langsung," ujarnya.
ia juga menyayangkan ada anggapan seolah-olah SBY menghalangi sultan jadi gubernur. "Posisi saya sebagai presiden, yang paling tepat menjadi Gubernur DIY periode mendatang adalah Sri Sultan," ujarnya. Ia meminta dipisahkan antara apa yang tengah dibahas dengan politik praktis.
Hingga berita ini ditulis, pidato presiden masih berlangsung.