REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan Pentagon terus menyebut tindakan pembocoran dokumen itu sebagai tindakan tercela. Para pejabat pemerintahan Obama berupaya meyakinkan negara-negara asing yang terkait dokumen tersebut untuk melihatnya dalam konteks yang tepat. Mereka berharap dibocorkannya dokumen itu tidak merusak hubungan negara-negara tersebut dengan AS.
"Mengapa kita peduli tentang pendapat satu orang dengan satu situs," kata juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs. "Kebijakan luar negeri kami dan kepentingan negara ini jauh lebih kuat dari satu website milik Assange."
Iaa menyebut Assange konyol karena menyuruh Clinton mundur.
Sementara itu perburuan terhadap Assange terus berlanjut. Ia dikabarkan tengah bersembunyi di Inggris. Namun Kepolisian Inggris tak bisa menangkap pria asal Australia itu karena ternyata surat perintah penangkapannya tak jelas.