Sabtu 04 Dec 2010 21:46 WIB

Tidak Efektif, Posisi Presidum ICMI Perlu Diganti Ketua Umum

Rep: erik pp/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) harus terus berubah mengikuti perkembangan zaman jika ingin lebih berperan dalam pembangunan kehidupan masyarakat Indonesia. Karena itu, setiap program yang diusungnya harus saling bersinergi dan berkelanjutan agar hasilnya bisa lebih maksimal dan dirasakan masyarakat.

Sayangnya, dalam lima tahun terakhir ini banyak program Presidium ICMI yang dijalankan terlihat kurang efektif, mengalami ketidaksinambungan, dan banyak yang belum selesai dilaksanakan.

"Itu disebabkan pucuk pimpinan bergantian setiap tahun selama lima tahun. Hasilnya terlihat program ICMI bersifat tidak berkelanjutan karena ganti orang, ganti konsep dan program," jelas Ketua ICMI Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Timur (Jatim) periode 2010-2015, Ismail Machu kepada Republika, Sabtu (4/12).

Menurutnya, jalan terbaik agar masalah itu tak terulang lagi adalah merombak sistem kepengurusan ICMI seperti sedia kala dengan mengganti posisi presidium dengan ketua umum. Ismail menilai posisi presidium hanya mengakomodasi kepentingan ICMI Ibu Kota, dan kurang cocok jika dinilai dari perspektif ICMI daerah. Karena itu, ia akan mengusulkan dalam Muktamar V ICMI di Bogor, Jawa Barat, 4-7 Desember, agar pimpinan tertinggi dijabat ketua umum dengan dibantu sekretaris.