REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Aksi penentangan membangunan masjid di Inggris kembali terjadi. Kali ini dilakukan warga masyaratan Eastbourne, kota pantai di Inggris. Mereka memprotes Dewan Kota yang memberi izin komunitas Muslim membangun bangunan tiga lantai di konpleks Eastbourne Cultural Centre di Ashford Square.
"Jika masij terus berdiri, London akan menjadi Riyadh atau Islamabad," teriak seorang demonstran. Pertemuan warga yang semula bertujuan untuk mensosialisasikan rencana pembangunan masjid berlangsung ricuh. Polisi berjaga-jaga di luar gedung Balai Kota, lokasi pertemuan.
Seorang wanita diusir setelah berulang kali berteriak. Mereka yang menentang pembangunan mengatakan, Dewan Kota telah melakukan kesalahan besar. Wanita lain berteriak, "Malulah pada diri Anda!" dan yang lain meneriaki anggota Dewan tak lebih sebagai "sekelompok Muppets".
Aplikasi pembangunan masjid ditentang sejak pertama kali disampaikan kepada komite perencanaan Dewan. Berbagai pertemuan telah diselenggarakan antara pemimpin masjid dan anggota Dewan untuk menemukan desain yang cocok dan berbagai acara bertahap untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Beberapa penduduk yang tinggal di dan sekitar Ashford Square menentang rencana itu.
Lisa Rawlinson, perencana senior kota, mengatakan kepada anggota dewan pada pertemuan tersebut sudah ada petisi dengan 184 tanda tangan menolak. Namun, katanya, 401 tanda tangan menyatakan setuju.
Menurutnya, kota ini memang memerlukan masjid. Masjid yang selama ini difungsikan sebenarnya adalah bangunan tua bekas barak tentara di sisi jalur kereta api. "Sangat tak layak," katanya.
Masjid baru akan memiliki ruang doa bagi laki-laki dan perempuan, fasilitas untuk anak-anak, dapur, kamar imam, perpustakaan, dan ruang kelas.
Akan ada batas maksimal 100 orang di gedung itu selama shalat Jumat mingguan, tidak ada adzan dengan pengeras suara, dan pengaturan sedang dilakukan untuk menyewa ruang parkir di tempat parkir terdekat di Road Junction.
Martin Relf, ketua Churches Together di Eastbourne, mengatakan, "Pembangunan masjid tak ubahnya dengan mengangkut Islamabad atau Riyadh ke Eastbourne. "
Dewan setuju untuk memberikan lampu hijau dengan suara 6-1 dengan hanya suara Konservatif Barry Taylor yang menolak.