Rabu 08 Dec 2010 08:32 WIB

Dapatkah WikiLeaks Bertahan?

Rep: Wulan Tanjung Palupi/AP/ Red: Budi Raharjo
Situs Wikileaks
Situs Wikileaks

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Dapatkah situs Wikileaks bertahan jika Julian Assange ditahan? Ia adalah pria dibalik lahirnya Wikileaks, dan orang yang memungkinkan membuat kehebohan ini terjadi.

Ben Laurie, seorang pakar keamanan data, yang pernah menjadi penasihat Wikileaks sebelum diluncurkan pada 2006 percaya, ide ini akan tetap hidup. "Konsep ini tak akan mati. Tidak mungkin membuat semuanya tertutup," ujarnya.

Hanya segelintir orang yang benar-benar memahami bagaimana WikiLeaks berfungsi sehari-hari. Mereka praktis tidak memiliki kantor dan hanya dijalankan oleh sedikit staf. Namun mereka bisa tenar ke seluruh dunia karena sepak terjangnya. Assange pun telah lama tak punya alamat permanen.

Wajahnya menghiasi media di seluruh dunia padahal sudah sebulan ini ia tidak muncul ke permukaan. Ia disebut-sebut tengah berada di Inggris, namun tak jelas apakah otoritas di sana telah benar-benar mengetahui keberadaannya. 

Jika polisi Inggris menangkapnya, ia mungkin akan terjebak dalam pertempuran hukum yang panjang untuk ekstradisi, namun ia tetap akan dipenjara. Akibatnya porsinya sebagai orang utama di WikiLeaks semakin akan terbatas.

Yang jelas Assange telah menjadi musuh negara terkuat di muka bumi, setidaknya setelah ia membeberkan rahasia perang Irak dan Afghanistan pada pertengahan tahun lalu. Dengan aksinya yang terakhir membocorkan rahasia diplomatik AS, ia bisa dituduh karena melakukan spionase atas negara lain, atau bahkan tuduhan yang lebih berat dari itu. 

Mereka termasuk mantan juru bicara WikiLeaks Jerman, Daniel Schmitt, menyatakan akan segera menerbitkan buku soal Assange yang pernah menjadi mitra kerjanya. Mereka yang pernah bekerja dengan Assange mengatakan pria 39 tahun ini memiliki kharisma dan semangat yang hebat.

"Berbicara dengan dia Anda bagai berbicara dengan tokoh dari film 'Matrix' ," kata Robert Marshall, anggota DPR asal Islandia yang bertemu Assange saat membahas aturan kebebasan media di negara itu. Menurut dia, Assange amat mendukung soal kebebasan pers dan kebebasan berbicara.

Pemerintah Islandia baru-baru ini mengeluarkan resolusi yang mendukung RUU yang bertujuan untuk mentransformasikan negara itu menjadi surga jurnalisme dengan menyediakan perlindungan tingkat tinggi bagi jurnalis investigatif dan sumber mereka. Para pendukung RUU ini berharap inisiatif ini yang sebagian didorong oleh Assange, akan menjadi UU tahun depan. Undang-undang seperti dapat memberikan perlindungan kepada situs seperti WikiLeaks.

Assange mengatakan dalam sebuah online chat bahwa WikiLeaks telah mengambil langkah untuk memastikan mereka tidak dibungkam, kiriman data "Cablegate"  dan dokumen-dokumen rahasia lainnya sudah ada dalam bentuk terenkripsi untuk lebih dari 100.000 orang. "Jika sesuatu terjadi pada kita, bagian penting akan dirilis secara otomatis," katanya. "Dan sejarah akan menang."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement