Kamis 09 Dec 2010 05:40 WIB

Demokrat Tolak Usul PKB Soal Pansus Kasus Gayus

Rep: Andri Saubani/ Red: Djibril Muhammad
Gayus Tambunan
Gayus Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Fraksi Partai Demokrat tidak menyetujui usulan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) kasus Gayus Tambunan. Menurut Demokrat kasus Gayus telah masuk ranah hukum dan ditangani Kepolisian. "Tidak semua hal harus di Pansuskan," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah, saat dihubungi, Rabu (8/12).

Jafar mengakui, DPR memang memiliki hak untuk membentuk Pansus guna menginvestigasi suatu kasus yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Namun lanjut Jafar, dalam konteks kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan, DPR tidak perlu mencampuri proses hukum yang tengah berjalan di Kepolisian.

Menurut Jafar, Kepolisian harus diberi kesempatan untuk mengungkap dugaan praktik mafia pajak dalam kasus Gayus hingga tuntas. "Kalau dipansuskan nanti merambah kemana-mana tambah ruwet," tambah Jafar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fraksi PKB berinisiatif menggalang dukungan dibentuknya Pansus Pajak terkait kasus Gayus Tambunan. Upaya pembentukan Pansus ini didasari atas ketidakpuasan Fraksi PKB atas penanganan kasus pajak yang melibatkan Gayus oleh aparat penegak hukum. "Kasus ini jangan sampai jadi beban bangsa, harus dibongkar lewat Pansus di DPR," kata Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far, Senin (6/12).

Marwan menambahkan, lewat Pansus, DPR memiliki kesempatan untuk membedah kasus Gayus secara serius dan transparan. Hal ini berguna bagi masyarakat, pascapenanganan kasus Gayus oleh Kepolisian yang cenderung mengecewakan. "Lewat Pansus kita bisa bongkar mafia-mafia pajaknya, siapa yang terlibat, masak cuma Gayus yang jadi korban," tegas Marwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement