Kamis 09 Dec 2010 10:00 WIB

Rusia Mengaku tak Langgar Wilayah Pelatihan Militer AS-Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Pesawat-pesawat Rusia memang terbang di wilayah pelatihan niliter bersama Amerika Serikat-Jepang di Samudra Pasifik, tetapi tidak melanggar batas wilayah udara mereka, kata kantor berita Rusia Interfax Rabu (8/12). Roman Martov, seorang juru bicara Armada Samudra Pasifik Rusia, dikutip oleh kantor berita itu mengatakan: "Mereka melakukan jadwal penerbangan mereka di wilayah aktivitas reguler armada (Rusia). "Tidak ada pelanggaran hukum internasional berkaitan dengan penggunaan wilayah udara atau peraturan penerbangan di pihak Rusia," katanya.

Pesawat-pesawat patroli sebelumnya dilaporkan memasuki wilayah udara Laut Jepang tempat Amerika Serikat dan Jepang melakukan pelatihan militer gabungan, yang sempat menghentikan sebagian dari kegiatan itu, kata surat kabar Sankei Jepang, Rabu. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshito Sengoku mengkonfirmasikan bahwa pesawat-pesawat Rusia memasuki wilayah udara itu, Senin, yang memicu pesawat-pesawat tempur AS dan Jepang bergerak, tetapi tidak merinci lebih jauh.

Hubungan antara Jepang dan Rusia tegang sejak Presiden Rusia Dmitry Medvedev November lalu mengunjungi salah satu dari pulau -pulau yang diklaim kedua negara, yang membuat Tokyo marah. Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara meninjau pulau-pulau itu dari sebuah pesawat, Sabtu. Surat kabar itu menduga tindakan Rusia itu untuk menanggapi tindakan itu.

Hubungan Jepang dengan China juga tegang setelah Tokyo menahan seorang nakoda kapal nelayan China yang kapalnya menabrak dua kapal patroli Jepang dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur. Amerika Serikat, Jepang dan Korsel, Senin menyerukan Beijing untuk berbuat lebih banyak mengekang Korut setelah Pyongyang menembaki satu pulau Korea Selatan yang menewaskan empat orang pada 23 November, yang menimbulkan ketegangan di kawasan itu.

sumber : ant/reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement