REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA--Presiden Panama, Ricardo Martinelli, menyatakan keadaan darurat nasional, Kamis, akibat hujan lebat disertai banjir. Musibah itu telah menewaskan 10 warga dan menelantarkan lebih dari 1.500 orang.
"Kami akan membantu semua kota yang mengalami musibah," ujar Martinelli. Iamenambahkan bahwa 962 tempat tinggal rusak dan 4.000 rumah lainnya terpengaruh pada tiga provinsi timur yang tertimpa musibah paling parah.
Dia mengatakan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bayano yang menghasilkan sepuluh persen listrik negara itu hampir jebol ketika debit air mencapai batas tertinggi pada 63 meter. "Kami hampir kehilangan bendungan tersebut, dan untungnya debit air telah menurun," ujar presiden sebelum berkunjung ke kawasan yang tertimpa banjir.
Martinelli juga mengatakan bahwa pengelola bendungan Bayano, AES Panama, harus menghitung nilai kerusakan yang diderita oleh ribuan warga yang hidup di sekitar sungai Bayano. Sistem Nasional Perlindungan Masyarakat Sipil, sejumlah kementerian dan organisasi keamanan di negara itu akan mengirimkan bantuan kemanusiaan termasuk air bersih, pangan, alas tidur, pakaian serta obat-obatan ke wilayah bencana.