Sabtu 11 Dec 2010 06:45 WIB

Nah Lo, AS Kehilangan Jejak Pemilik 119 Ribu Pesawat Pribadi dan Komersial

Pesawat pribadi melakukan pendaratan di Bandara JFK
Foto: AP
Pesawat pribadi melakukan pendaratan di Bandara JFK

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Badan Administrasi Penerbangan federal Amerika Serikat (The Federal Aviation Administration/FAA) mengaku kehilangan informasi penting tentang siapa yang memiliki sepertiga dari 357 ribu  pesawat pribadi dan komersial di AS. Hal ini menimbulkan ketakutan bakal bisa dieksploitasi oleh teroris dan pengedar narkoba.

FAA mengakui, catatan mereka tentang hal ini sangat amburadul. FAA mengatakan mereka khawatir bahwa penjahat bisa membeli pesawat tanpa sepengetahuan pemerintah, atau menggunakan nomor registrasi pesawat lain untuk menghindari sistem komputer baru yang dirancang untuk melacak penerbangan mencurigakan. Lembaga ini telah memerintahkan semua pemilik pesawat untuk mendaftarkan ulang pesawat mereka dalam usaha untuk merapikan kembali file mereka.

Sekitar 119 ribu pesawat diketahui memiliki daftar registrasi "penuh tanda tanya". Misalnya saja, ada nama pemilik tapi tak dijelaskan jenis pesawatnya, alamat tidak valid, penjualan tidak dilaporkan, atau masalah surat-surat lainnya. Dalam banyak kasus, FAA tidak bisa mengatakan apakah  pesawat mereka masih bisa diterbangkan atau malah sudah dikandangkan.

Menurut mereka, sudah ada kasus pengedar narkoba menggunakan nomor palsu  pendaftaran di AS, serta contoh kesalahan identitas di mana polisi menggerebek pesawat salah karena  pencatatan yang juga salah.

Tahun depan, FAA akan mulai membatalkan sertifikat pendaftaran dari semua pesawat pribadi dan komersial dan meminta pemilik untuk mendaftar baru.

, suatu langkah yang menyebabkan menggerutu antara perusahaan penerbangan, bank dan perusahaan leasing. Pemberitahuan pergi ke batch pertama pemilik pesawat bulan lalu.

"Kami telah mengidentifikasi beberapa potensi risiko tapi kami berusaha untuk menghilangkan risiko sebanyak mungkin melalui proses pendaftaran ulang," kata juru bicara FAA, Laura Brown.

FAA mengatakan keamanan bukan satu-satunya alasan diperlukan nya up-to-date registrasi. Tapi juga masalah pajak dan biaya pendaratan di bandara. Selain itu untuk keperluan database untuk melacak pesawat yang hilang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement