REPUBLIKA.CO.ID,BARCELONA--Akhirnya keteguhan Barcelona menolak memperjualbelikan lahan di kaos jersey bagi sponsor komersial terpatahkan juga. Kini, setelah UNICEF, di dada kaos para pemain Barca akan terpampang logo Qatar Foundation, yang baru saja menandatangani kesepakatan dengan klub asuhan Pep Guardiola ini.
Harga kesepakatan bukan main-main: 170 juta euro atau 200 juta dollar, yang jika dirupiahkan mencapai Rp 2 triliun lebih! Dari yang tak pernah memiliki sponsor, saat ini Barca memegang perolehan sponsor terbesar.
Kesepakatan yang berlaku selama lima tahun ini bukan dikarenakan klub yang digawangi Lionel Messi dan kawan-kawan mengalami kebangkrutan. Saat setuju memajang logo UNICEF di dada mereka, Barcelona justru ikhlas menyumbangkan 1,5 juta euro tiap tahun sejak 2006 lalu hingga 2011 nanti kepada lembaga PBB yang menangani anak-anak yang terjangkit AIDS di Afrika ini.
Gebrakan baru menjadi alasan di balik keputusan klub yang dimiliki publik Catalan. Setelah puluhan tahun menjaga kemurnian kaos mereka dari sponsor komersial, Presiden baru Barca, Sandro Ressel memiliki pemikiran lain. Kontan kesepakatan ini membuat tim Spanyol ini menjadi klub terkaya kedua setelah rival abadinya, Real Madrid.
Kesepakatan yang berlaku mulai tahun depan ini mencakup 15 juta euro untuk hak komersial setiap musimnya dan bonus 5 juta euro jika Barca mampu meraih gelar. Sebagai perbandingan, kesepakatan sponsor terbesar bulan lalu dicapai oleh Machester United dengan asuransi AON, dan Liverpool dengan Standard Chartered Bank, masing-masing senilai 23,6 juta euro per musim, disusul oleh Real Madrid, 23 juta euro.
"Dengan kesepakatan ini, Barca menjadi pemimpin merek tak terbantahkan di dunia sepakbola, jauh di depan rival internasional," kata Javier Faus, Wakil Presiden klub saat memberikan keterangan pers.
Faus menambahkan bahwa suntikan dana segar ini bagi keuangan klub akan membantu memperkuat proyek olahraga mereka, meskipun ia mengingatkan secara halus bahwa situasi keuangan klub masih dibayangi utang.
Qatar Foundation, yang didirikan oleh Emir Qatar, Sheikh Hamad Bin Khalifa Al Thani, pada 1995, memiliki beberapa proyek yang fokus pada pendidikan, penelitian ilmiah dan pengembangan masyarakat. Lembaga non-komersial ini juga terlibat dalam usaha patungan beberapa perusahaan.
"Qatar Foundation merupakan merek non-komersial, LSM dari sebuah negara kecil yang progresif dan tradisional, yang bertujuan untuk meningkatkan eksistensinya melalui pendidikan dan olahraga," tambah Faus.
Pekan lalu negara Teluk kecil itu dipilih oleh badan pengatur sepak bola dunia, FIFA, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, negara Arab pertama yang tampil ke panggung dunia, dan pelatih Barca Pep Guardiola adalah salah satu duta penawaran negara ini.
Berdasarkan perjanjian yang diumumkan pada Jumat kemarin (10/12), pakar pemasaran dilibatkan yang berusaha mencari jalan untuk menampilkan logo UNICEF dan Qatar Foundation secara berdampingan, meskipun tidak mungkin logo UNICEF dipindahkan ke bagian lain kaos, namun dengan memprioritaskan diberikan logo Qatar Foundation, kata juru bicara klub.
Perjanjian tersebut juga mencakup komitmen Barca untuk pertandingan persahabatan setiap musim, sekalipun belum tentu di Qatar, dan Qatar Foundation akan mengambil bagian dalam proyek bersama dengan UNICEF.
Sebagai perbandingan, kesepakatan sponsor terbesar bulan lalu dicapai oleh Machester United dengan asuransi AON, dan Liverpool dengan Standard Chartered Bank, masing-masing senilai 23,6 juta euro per musim, disusul oleh Real Madrid, 23 juta euro.