REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Nasional Sepak Bola Indonesia melarang para penggemar masuk ke lapangan latihan, terhitung mulai Ahad (12/12). Hal ini untuk mencegah hilangnya konsentrasi para pemain timnas.
Masyarakat yang sebelumnya bebas masuk ke lapangan tempat latihan Timnas di Senayan kini hanya boleh menyaksikan latihan dari luar pagar.
"Kalau mereka masuk ke pinggir lapangan, teriakan-teriakan mereka juga agak mengganggu konsentrasi. Hanya wartawan yang dibolehkan masuk ke pinggir lapangan," asisten pelatih timnas, Widodo C Putro.
Suasana latihan Minggu pun tampak bertambah ketat hal mana area peliputan bagi wartawan juga dibatasi dengan menggunakan tali plastik sebagai pembatas sehingga saat latihan selesai para peliput tak lagi diperkenankan memburu pemain hingga ke tengah lapangan.
Sebagai 'kompensasinya' pelatih Alfred Riedl bersedia melayani wawancara para wartawan seusai latihan, demikian pula wawancara terhadap pemain.
Widodo mengatakan aturan yang diterapkan oleh Riedl bukanlah suatu yang berlebihan, namun masih dalam batas wajar karena ia mempunyai wewenang untuk menjaga kondisi para pemain baik secara fisik maupun psikologis karena mengemban tugas mengantarkan Timnas menjadi juara.
"Sebagai pelatih kepala dia memang memiliki wewenang untuk itu. Jadi kami harapkan semua pihak bisa memahami hal ini karena Riedl tak ingin para pemain lebih terbebani," ujarnya.
Sebelumnya Riedl sendiri mengatakan bahwa dua pertandingan semifinal bagi Indonesia yang akan dimainkan di Jakarta dalam tandang dan kandang bisa membebani para pemain secara psikologis dan Riedl berpandangan bermain dua kali di hadapan publik sendiri justru bisa membuat pemain tertekan.