Selasa 14 Dec 2010 05:35 WIB
Wikileaks

Singapura: Kebocoran Kawat Tak Bakal Rusak Hubungan

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Singapura menyatakan keyakinan negaranya, pada Senin (13/12), bahwa komentar meremehkan yang dikatakan oleh kebanyakan diplomat senior mengenai sekutu dekatnya dalam temuan WikiLeaks tidak akan merusak hubungan yang baik. "Negara-negara mendasarkan hubungan mereka dengan kepentingannya, bukan dari kabar burung atau gosip," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura dalam pernyataan.

"Singapura memiliki hubungan yang lama, kuat serta positif dengan semua negara di berbagai kawasan. Hubungan tersebut dibangun dengan fondasi kuat berkepentingan sama dan kerja sama yang saling menguntungkan," lanjutnya.

Banyak dokumen rahasia kementerian luar negeri Amerika Serikat dibocorkan ke grup media Australia, Fairfax, dan menyiarkan pada akhir pekan lalu menyeburkan seorang diplomat senior Singapura berkomentar pedas terhadap pemimpin Thailand, Malaysia, India dan Jepang.

Kemlu Singapura mengatakan kawat tersebut tidak merefleksikan konteks sepenuhnya sesuai dengan komentar yang nyatakan. "Laporan media ini berdasarkan dari penafsiran Amerika terhadap pembicaraan rahasia yang tidak memberikan konteks penuh dan, dalam beberapa kasusu, berasal dari sumber pihak ketiga," katanya.

Sekretaris permanen untuk Kemlu Singapura, Bilahari Kausikan, dilaporkan mengatakan kepada Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Asia Timur David Sedney pada 2008: "Kurangnya kepemimpinan yang kompeten merupakan masalah utama untuk Malaysia."

Dalam memo ditulis 2009, duta besar Singapura Tommy Koh -- yang dikenal berkepribadian baik dan sopan di mata publik -- diluar perkiraan mencela dalam penilaiannya terhadap negara besar di kawasan, Jepang dan India. "Koh menggambarkan Jepang sebagai 'pecundang gendut' dalam konteks memperbaiki hubungan antara China dan ASEAN," menurut dokumen yang dibocorkan.

Dalam pernyataannya, Kemlu Singapura menekankan posisi negara singa tersebut pada aktivitas 'peniup-peluit' WikiLeaks. "Singapura menanggapi kebocoran informasi rahasia dengan sangat serius dan tidak akan mentolerir di sini," katanya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement