Rabu 15 Dec 2010 05:59 WIB

Optimalkan Penyerapan Beras Petani, Bulog Lakukan Sinkronisasi Data

Rep: Shally Pristine/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA--Badan Urusan Logistik (Bulog) akan melakukan sinkronisasi data beras dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Dinas Pertanian di daerah. Hal ini untuk memaksimalkan penyerapan beras petani oleh Bulog yang targetnya tahun depan sebanyak 3,5 juta ton.

Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan, penyerapan beras petani tahun ini tidak bisa maksimal. Salah satu penyebabnya, karena terjadi pergantian kepemimpinan baik di Kementan dan di Bulog. "Karena masih transisi. Waktu dulu saya dan Pak Mustafa (Abubakar, mantan Dirut Bulog sebelum Sutarto) juga melakukan sinkronisasi," katanya kepada wartawan, Selasa (14/12).

Hingga Senin (13/12), Bulog hanya mampu melakukan pengadaan sebanyak 1,9 juta ton beras. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,5 juta ton disalurkan kepada masyarakat. Sehingga, cadangan tersisa tinggal 400 ribu ton. Untuk menjaga pasokan cadangan seperti yang diamanatkan pemerintah yaitu sebanyak 1,5 juta ton, Bulog mengimpor beras 830 ribu ton. Sementara, produksi nasional sebanyak 41 juta ton beras.

Sutarto mengatakan, sinkronisasi bertujuan untuk mengakurkan data produksi beras dari Dinas Pertanian di daerah dengan Divisi Regional (Divre) Bulog. Setelah data disinkronkan, pihaknya akan membuat perjanjian untuk menjamin beras petani terbeli oleh Bulog. "Tahun depan targetnya 3,5 juta ton. Untuk itu kami berharap bisa teken kontrak dengan dinas di daerah supaya ada kejelasan pasokan," katanya.